Senin, 23 Mei 2016

ILLUSI SOSIAL

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..

     Pada artikel saya pada kali ini saya ingin sedikit mengutip apa yang telah saya pelajari dari perkuliahan malam saya di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada mata kuliah Psikologi Komunikasi Dakwah yang kita tekuni di semester 2 ini kita di tuntut untuk mengulas manusia yang mana akan kita hadapi di masyarakat sebagai seorang da’i, dari perspektif psikis, tetapi untuk pekan ini mungkin saya akan membahas sedikit mengenai ilusi sosial

ILLUSI SOSIAL

     Illusi sosial mungkin agak sedikit tabu bagi masyarakat awam, tetapi pada lingkup dunia psikologis, hal tersebut terjadi bagaikan angin yang berhembus diudara, atau bisa kita jumpai di setiap tempat dan setiap waktu. Selama terdapat disana 2 individu atau lebih yang saling berkomunikasi verbal maupun nonverbal. Pada pembahasan ilusi sosial memiliki beberapa bentuk yang akan diungkapkan dalam 4 bentuk, adapun keempat hal tersebut yang akan kita ulas adalah Stereotip, Fanatisme, Rasialisme, dan Hallo Effect.

STEREOTIP

     Srereotip adalah persepsi cara pandang kelompok yang dipengaruhi oleh informasi yang pernah kita terima dari media maupun hal lainnya, yang mempengaruhi cara pandang kita terhadap kelompok tersebut. Yang membuat kita cenderung kita menyesuaikan informasi tersebut kepada cara pandang kita, Stereotip bisa berupa hal yang negative maupun positif, stereotip juga bise benar dan bisa juga salah, juga bisa berkaitan dengan individu maupun subkelompok.
Contoh Stereotip:
·         Orang gemuk biasanya malas dan rakus.
·         Orang arab teroris.
·         Aparat keamanan selalu saja bisa disogok dengan uang.

FANATISME

     Fanatisme adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, Fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.
Contoh Fanatisme:
·         Seseorang yang rela baku hantam atas fanatismenya terhadap klub sepak bolanya.
·         Geng motor yang melukai personil geng lain.

RASIALISME

     Rasialisme adalah suatu penekanan pada ras atau pertimbangan rasial. Kadang istilah ini merujuk pada suatu kepercayaan adanya dan pentingnya kategori rasial. Dalam ideologi separatis rasial, istilah ini digunakan untuk menekankan perbedaan sosial dan budaya antar ras. Walaupun istilah ini kadang digunakan sebagai kontras dari rasisme, istilah ini dapat juga digunakan sebagai sinonim rasisme. Penganut paham rasialisme, yang sering disebut rasialis.
Contoh Rasialisme:
·         Orang kulit hitam yang didiskriminasi di amerika pada tahun 90an.
·         Sekelompok orang bersuku jawa yang enggan berteman dengan suku sunda.

HALLO EFFECT

     Halo effect adalah kesan positif atau negatif yang kita dapat dari orang yang baru kita temui berdasarkan karakteristik tertentu. Halo effect ini pertama kali diteliti oleh Edward .L. Thorndike. Ia meminta komandan perang untuk menilai para prajuritnya. Dari penelitian tersebut, Thorndike menemukan adanya korelasi yang tinggi antar semua kesan positif dan antar semua kesan negatif.
Contoh Hallo Effect:
·         Kita menilai pada pertama kali bertamu bahwa orang yang memakai kaca mata di anggap pintar.
·         Kita menilai pada pertama kali bertamu bahwa orang yang berbadan kekar memiliki sifat yang cenderung keras.

     Mungkin itu sedikit yang saya kutip dari perkuliahan dan pembelajaran malam saya di kampus tercinta, semoga bisa bermanfaat bagi segenap pembaca, dan bisa jadi inspirasi bagi penulis lain untuk terus berkarya. Ok, see you next time…….

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..