Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..
Pada artikel saya
pada kali ini saya ingin sedikit mengutip apa yang telah saya pelajari dari
perkuliahan malam saya di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pada mata kuliah Psikologi Komunikasi Dakwah yang kita tekuni di semester 2 ini
kita di tuntut untuk mengulas manusia yang mana akan kita hadapi di masyarakat
sebagai seorang da’i, dari perspektif psikis, tetapi untuk pekan ini mungkin
saya akan membahas sedikit mengenai ilusi sosial
ILLUSI SOSIAL
Illusi sosial mungkin agak sedikit
tabu bagi masyarakat awam, tetapi pada lingkup dunia psikologis, hal tersebut terjadi
bagaikan angin yang berhembus diudara, atau bisa kita jumpai di setiap tempat
dan setiap waktu. Selama terdapat disana 2 individu atau lebih yang saling
berkomunikasi verbal maupun nonverbal. Pada pembahasan ilusi sosial memiliki
beberapa bentuk yang akan diungkapkan dalam 4 bentuk, adapun keempat hal
tersebut yang akan kita ulas adalah Stereotip, Fanatisme, Rasialisme,
dan Hallo Effect.
STEREOTIP
Srereotip adalah
persepsi cara pandang kelompok yang dipengaruhi oleh informasi yang pernah kita
terima dari media maupun hal lainnya, yang mempengaruhi cara pandang kita
terhadap kelompok tersebut. Yang membuat kita cenderung kita menyesuaikan
informasi tersebut kepada cara pandang kita, Stereotip bisa berupa hal yang negative
maupun positif, stereotip juga bise benar dan bisa juga salah, juga bisa berkaitan
dengan individu maupun subkelompok.
Contoh Stereotip:
·
Orang gemuk biasanya malas dan rakus.
·
Orang arab teroris.
·
Aparat keamanan selalu saja bisa disogok dengan uang.
FANATISME
Fanatisme adalah suatu keyakinan atau
suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang
tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara
mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, Fanatisme
biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang
menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan
untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan
sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih
tidak terkontrol perilakunya.
Contoh Fanatisme:
·
Seseorang yang rela baku hantam atas fanatismenya
terhadap klub sepak bolanya.
·
Geng motor yang melukai personil geng lain.
RASIALISME
Rasialisme adalah suatu penekanan
pada ras atau pertimbangan rasial. Kadang istilah ini merujuk pada suatu
kepercayaan adanya dan pentingnya kategori rasial. Dalam ideologi separatis
rasial, istilah ini digunakan untuk menekankan perbedaan sosial dan budaya
antar ras. Walaupun istilah ini kadang digunakan sebagai kontras dari rasisme,
istilah ini dapat juga digunakan sebagai sinonim rasisme. Penganut paham
rasialisme, yang sering disebut rasialis.
Contoh Rasialisme:
·
Orang kulit hitam yang didiskriminasi di amerika pada
tahun 90an.
·
Sekelompok orang bersuku jawa yang enggan berteman
dengan suku sunda.
HALLO EFFECT
Halo effect adalah kesan positif atau
negatif yang kita dapat dari orang yang baru kita temui berdasarkan
karakteristik tertentu. Halo effect ini pertama kali diteliti oleh Edward .L.
Thorndike. Ia meminta komandan perang untuk menilai para prajuritnya. Dari penelitian
tersebut, Thorndike menemukan adanya korelasi yang tinggi antar semua kesan
positif dan antar semua kesan negatif.
Contoh Hallo Effect:
·
Kita menilai pada pertama kali bertamu bahwa orang yang
memakai kaca mata di anggap pintar.
·
Kita menilai pada pertama kali bertamu bahwa orang yang
berbadan kekar memiliki sifat yang cenderung keras.
Mungkin itu
sedikit yang saya kutip dari perkuliahan dan pembelajaran malam saya di kampus
tercinta, semoga bisa bermanfaat bagi segenap pembaca, dan bisa jadi inspirasi
bagi penulis lain untuk terus berkarya. Ok, see you next time…….
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..